welcome

Rabu, 13 Mei 2009

PERSAUDARAAN IMAN DAN ISLAM

(Penjelasan Hadis Ke 13 Dari 50 / Arbain Nawawi Plus Tambahan Ibnu Rajab / Hadis-Hadis Inti Ajaran Islam)

Oleh: Abdullah Saleh Hadrami

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik ?Radhiallahu ?Anhu pembantu Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam:
, dari Nabi ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
?Tidak sempurna iman salah seorang dari kamu hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya.?
(HR. Bukhari dan Muslim).

Syarh dan Kandungan Hadis:

1. Diantara bukti keimanan adalah seseorang mencintai untuk saudaranya seiman apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.

2. Hal diatas akan terwujud dengan beberapa perkara:

a). Adanya keinginan agar saudaranya melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan.

b). Tidak suka apabila saudaranya melakukan keburukan dan kemaksiatan.

c). Selalu berupaya memperbaiki saudaranya sesama muslim.

d). Bersikap sportif dan adil terhadap saudaranya dengan memberikan hak-haknya dan tidak mendzaliminya.

3. Iman bisa bertambah dan berkurang, bertambah dengan melakukan ketaatan-ketaatan dan kebaikan-kebaikan dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan.

4. Termasuk kesempurnaan iman seorang muslim ia tidak hanya menginginkan kebaikan terhadap sesama muslim saja bahkan ia menginginkannya untuk non muslim juga, terutama ia menginginkan keimanannya.

5. Hadis ini adalah celaan terhadap sifat ananiyah (indifidualistis), egois, hasad (iri dan dengki) dan penyakit-penyakit hati lainnya, karena seseorang yang memiliki sifat-sifat tersebut berarti tidak menginginkan kebaikan untuk saudaranya sebagaimana yang ia inginkan untuk dirinya.

6. Masyarakat yang utama adalah salah satu buah diantara buah-buah iman.

7. Mengamalkan hadis ini berarti menebarkan cinta diantara pribadi-pribadi masyarakat muslim dan menyebabkan hubungan mereka semakin erat ibarat satu tubuh.

8. Masyarakat yang tidak beriman adalah masyarakat yang egois dan saling membenci.

9. Iman tidak akan sempurna dan meresap dalam jiwa seorang hamba yang paling dalam kecuali apabila ia telah jauh dari sifat ananiyah (indifidualistis), egois, hasad (iri dan dengki) dan kebencian terhadap saudaranya serta penyakit-penyakit hati lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tulis komentar anda