welcome

Kamis, 07 Mei 2009

PENTING....upaya pemurtadan lewat acara televisi!!!

Assalamu'alaikum Wr Wb
Mo ngasih info sikit :
1. Dari milis tetangga :
diambil dari
http://www.eramusli m.com/berita/ tha/7c11090042- matikan-tv- pada-sabtu- 15-desember- 2007-sore. htm


Matikan TV Pada Sabtu, 15 Desember 2007 Sore!

Selasa, 11 Des 07 11:59 WIB


Sejak satu dua hari ini, di berbagai milis Kristen ramai dibahas
tentang
sebuah film ruhani (baca: film pemurtadan) yang menurut rencana akan
ditayangkan lewat stasiun teve swasta RCTI di slot acara FTV Natal
(juga
tengah diusahakan bisa ditayangkan di TransTV dan TVRI) secara serentak

pada hari Sabtu, pukul 16.30 - 17.30 wib nonstop alias TANPA IKLAN.
Judul filmya: Sebuah Penantian.

Film ini diprakarsai oleh Billy Graham Ministry (USA). Penginjil
(Evangelist) Billy Graham sendiri merupakan salah seorang tokoh utama
gerakan Zionis-Kristen (Judeo-Christianity ) AS yang dikenal sangat anti

Islam dan pendukung fanatik gerakan Zionisme. Billy Graham inilah
‘Bapak
Ruhani’ dari Presiden AS George Walker Bush, di mana pada pertengahan

1980-an Bush jr., dikabarkan berhasil lepas dari pengaruh alkohol dan
menjadi Kristen yang dilahirkan kembali. Suatu peristiwa yang oleh
kalangan Kristen radikal di AS disebut sebagai Reborn in Christ.

Sedangkan menurut investigator kenamaan AS Texe Marrs, saat itu Bush
sebenarnya telah sepakat dengan para penginjil Zionis untuk memakai
kedok kekristenan di dalam upaya menggolkan cita-cita gerakan Zionisme
Internasional. Jadi ‘Reborn in Christ’ hanyalah tipuan komplotan
Bush
agar mendapat dukungan dari umat Kristen AS dan Barat.

Film “Sebuah Penantian” awalnya bernama “My Hope Indonesia”.
Film
sejenis dengan judul “My Hope India” telah diputar di India dan
konon
menurut pengakuan di banyak milis Kristen, film tersebut berhasil
memurtadkan jutaan orang-orang Hindu India.

Bukan Film Biasa

Yang patut diketahui, film ini bukan sekadar film biasa. Tapi telah
melewati ritual kekristenan khusus berupa ‘Doa Puasa’ selama satu
bulan
penuh. Untuk pemutaran film “Sebuah Penantian” tanggal 15 Desember
2007
sore, para awak dan pendukung film ini, juga diikuti oleh banyak jemaat

gereja yang berkiblat ke Billy Graham Ministry AS, telah melakukan
ritual tersebut, melakukan Doa dan Puasa sejak tanggal 15 November
hingga 15 Desember 2007.

Tujuannya hanya satu: Agar setiap orang yang belum menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat, setelah menonton film ini ruhaninya
akan
goyang sehingga bisa meninggalkan agama yang selama ini dianutnya dan
menggantinya dengan Tuhan Yesus. Sebuah film pemurtadan yang telah
melalui ritual khusus.

Film yang dibintangi oleh Restu Sinaga, Christine Hakim, Mario
Lawalatta, dan Nana Mirdad ini didukung oleh seluruh denominasi gereja
di Indonesia. Dari berbagai milis juga diungkap bahwa para pemain film
ini ‘sudah dipilih Tuhan’, karena ada satu aktor ternama yang
menyatakan
mundur dari film ini dan akhirnya ditangkap polisi karena terlibat
narkoba.

“Sebuah kesaksian: Para pemain film ini sepertinya sudah disaring
oleh
Tuhan, yakni dengan batalnya salah seorang pemain yang sudah konfirm,
namun entah kenapa tiba-tiba beliau membatalkan kontraknya. Ternyata
Tuhan tahu siapa yang layak main dan siapa yang tidak layak main. Artis

tersebut tidak lama kemudian tertangkap polisi karena terlibat narkoba
dan saat ini sedang mendekam di penjara. Bayangkan betapa memalukannya
film ini apabila yang main adalah artis tersebut… Yang menggantikan
peran artis tersebut adalah Rudi Salam, ” demikian kalimat dari
berbagai
milis Kristen tersebut.

Matikan TV Saja

Jika benar RCTI dan juga sejumlah stasiun teve swasta dan juga TVRI
akan
menayangkan film tersebut, film pemurtadan yang telah melewati prosesi
doa puasa secara khusus, maka sebaiknya keluarga-keluarga Muslim dan
perkantoran yang banyak dihuni orang-orang Islam mematikan teve
tersebut
pada jam di atas.

Selain bisa terhindar dari pengaruh mistis film tersebut (berkat doa
puasa selama sebulan yang memanggil kekuatan—istilah mereka pasukan
doa—dari alam ghaib), maka hal ini juga sebagai bentuk penghematan
energi. Bukankah Lidya Kandouw—orang Kristen juga, ibunya Nana
Mirdad—sering bilang di TV: “Matikan Yang Tidak Perlu, Yang Tidak
Perlu
Matikan!” Jadi daripada buang-buang listrik dan usia pesawat TV,
alangkah bijaknya kita mematikan pesawat TV di waktu tersebut.

Atau bagi yang tetap penasaran menonton, sebaiknya jangan lepas dari
wudhu selama menonton film ini agar terhindar dari ‘Kuasa Gelap’
dan
dilindungi oleh Allah SWT. Sembari menonton, teruslah berdzikir agar
Yang Maha Pembolak-Balik Hati bisa terus melindungi keimanan kita. Dan
untuk anak-anak, jangan sekali-kali melihat film yang bukan film biasa
ini. Nashru minallahu wa fathun qariib. (Rizki)
SEBARKAN!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tulis komentar anda