welcome

Kamis, 14 Mei 2009

I’m a Moslem Women, Not Only Women!

I’m a Moslem Women, Not Only Women!


Bicara mengenai wanita, memang selalu tampak indah. Mulai dari geraknya, bicaranya, semangatnya, serta kegigihannya. Itu baru wanita biasa belum wanita muslimah. Tentu saja muslimah lebih keren daripada wanita biasa. Bagaimana tidak keren, seorang wanita yang terbalut rapi jilbab menjulur di tubuhnya mempunyai keanggunan tersendiri. Bukan hanya anggun segi fisik tapi anggun dalam keluasan fikroh ( pemikiran), Keanggunan An-Nafsiyyah ( kepiawaian psikologis), keanggunan Syari’ah ijtima’iyyah ( sosial ), dan tidak pula ketinggalan keanggunan Al Qiyam ( nilai-nilai Islami).


Tak heran, “A Moslem women” mempunyai bargaining position lebih tinggi daripada “women” saja. Mereka yang sengaja memamerkan kiyut face dan sexi tubuhnya yang membuat bengong dan ngiler para penjelajah dunia friendster. Dan mendapatkan gelar top girls record friendster mah bukan apa-apanya dibandingkan seorang “A Moslem Women”. Mereka itu hanya pantas untuk dinikmati tetapi tidak pantas disayangi, begitu kata teman saya. Sejenak kita perhatikan, betapa mulianya seorang muslimah dibandingkan dengan wanita biasa.


Tapi anehnya, seorang muslimah cenderung minder dengan identitas dirinya sebagai seorang muslimah. Sedang infus kajian dan liqo’ tak memenuhi suplemen gizi dalam ruhiyahnya. Ia biarkan dirinya hampa, ia biarkan hatinya meronta, sedang ketika ia bercerita permasalahan hidupnya dengan lain jenis, kehampaannya telah sirna seketika. Whats happen with u moslemah?


Teringat sosok Lubabah, dengan nama kunyahnya ummu fadhl, seorang yang mampu mengkader 6 orang anaknya untuk menjadi seorang yang muntij. Sehingga pengetahuan dien seorang Abdullah bin Abbas dapat kita dulang sampai sekarang. Seorang Asma’ binti umais juga berhasil membina ke-3 anaknya tumbuh menjadi searang anak yang akhlaqnya mirip dengan RosuluLloh, serta kesabaran menghadapi cobaan ketika suaminya kehilangan 2 tangannya dan keuletannya dalam berdakwah serta kebijaksanaannya dalam menghadapi hidup.


Yang terkenang dari seorang “ moslem women” adalah kemuliaan dunia akhirat yang tak tergantikan oleh apapun. Kemuliaan yang bersumber dari rasa takut yang luar biasa kepada Robb-nya, kemuliaan yang bersumber pada ketauhidan yang tinggi pengharapan surga dengan kerinduan bertemu dengan wajah Alloh. Jika ia sudah mengkristalkan keyakinan dirinya akan hal itu, maka segala coba dan derita tak akan mampu menembus keyakinannya, tak akan menghampakan hatinya, tak akan pula membuatnya lelah untuk bergerak. Terpatri dalam dirinya untuk berbuat lebih tidak sekedar sebagai “women” tapi seorang wanita yang bangga dengan ajaran dienya, seorang “ Moslem Women”.


Silahkan jujur pada diri sendiri, untuk sekian perubahan kita dari wanita biasa menjadi wanita muslimah, begitu banyak hal istimewa kita lalui. Keistemewaan yang mungkin tidak kita ceritakan kepada orang lain, cukup hanya Alloh dan kita sendiri yang tahu. Sungguh Allah, aku sangat takut pada-Mu, namun aku masih berharap ampunan-Mu, untuk itu Rabb, jangan biarkan disaat sakaratul maut menjemputku aku dalam kadaan bermaksiat atau dalam keraguan bertauhid kepada-Mu. Rabb, terangilah hati kami dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar, tanamkanlah kedalam dada-dada kami kecintaan dan ketaatan kepada-Mu, berilah kami kekuatan agar kami mampu istiqomah.

~ Artikel pembuka untuk pembukaan seminar Muslimah Fair KMFM FMIPA UGM ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tulis komentar anda