welcome

Kamis, 14 Mei 2009

Jangan Nodai Jilbabmu (Sepakat!)

Jangan Nodai Jilbabmu (Sepakat!)


“ Di sebuah terminal bus antar kota, seorang laki-laki dengan wajah berlinangan air mata memandangi anaknya dan melepasnya dengan sebuah bus yang menuju ke sebuah kota nan dingin di belahan timur pulau jawa, sang bapak sedih kecewa lantaran perubahan yang terjadi pada anak gadisnya, kerudung anaknya yang menutup penuh aurot, membuatnya cemas sang gadis jauh dari jodohnya, sehingga ia merasa perlu menekan Di hari iniagar kerudung yang menutup kecantikan anaknya terlucuti kembali, berkali-kali kakak sang gadis menyakinkan bapaknya, bahwa jodoh adalah ketentuan 4jJI. Tidaklah pantas seorang wanita memamerkan keindahan tubuhnya hanya untuk memicingkan mata laki-laki yang belum tentu menjadi suaminya, termenung kakak sang gadis menatap langit jingga …”[ SP; Bara Dalam Tazkiyah” Galau” ]

Sebuah intro dari nasyid lokal, menginspirasi gerakan keybord untuk membantu sang kakak menyakinkan si gadis, yang entah si gadis itu sekarang ada dimana.

Jilbab, memandangnya sebuah hal yang biasa, Lumrah!. Memandangnya sebagai hal yang istimewa, Subhanalloh!. Jilbab yang kita sebut sekarang ini mengalami perkaburan makna, yang kita kenakan untuk menutupi kepala dan rambut muslimah sekarang ini bukan Jilbab, tapi khimar sedangkan jilbab itu sendiri adalah seluruh kain yang menjadi penutup aurot muslimah mulai dari ujung rambut sampai ujung kepala. Salah kaprah ini ternyata dianggap sesuatu yang lumrah, dan mungkin dianggap sesuatu yang wajar, toh salah kaprah fonem bahasa Indonesia yang lain sangat banyak. (why??).

Makhluk yang bernama wanita dipenuhi dengan segala keindahan dan kemolekan, sadar atau tidak sadar, tapi semestinya harus sadar. Wanita memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak pernah dipunyai lawan jenisnya dengan lebih baik, yaitu kekuatan cinta, empati, dan kesetiaan. Dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yang bersamanya, empatinya mamou membangkitkan orang yang jatuh dan kesetiannya tak kekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan. Sejuta lirik tidak mampu melukiskan betapa indahnya seorang wanita. Tak elak segala keindahan yang dipunyainya menjadi sebuah ekploitasi tersendiri bagi lawan jenisnya. Dan keindahan itu adalah sesuatu yang harus dilindungi, disembunyikan dan bukan diobral gratisan. Dan jilbab syar’i adalah solusi.

Ini sebuah cerita nyata, dari sederetan pengalaman hidup dan analis kondisi yang obyektif. Melihat fenomena apik fatamorgana kehidupan sekitar kita, blogger cowdon (cowok hedon) lebih menyukai gadis berjilbab dengan pakaian yang ketat dan membentuk daripada gadis yang tidak berjilbab, sedangkan agak naik dikit cawan (calon ikhwan) lebih memilih gadis berjilbab biasa ga ketat dan pake rok, sedangkan yang ikhwan tulen silahkan memberi criteria sendiri, bahkan ada yang lebih menyukai gadis bercadar. Kenapa bisa begini?? Tanya kenapa ?!?

Walaupun ‘ikhwan’ hanyalah sebutan atas gelar untuk lebih memudahkan pemberian identitas seorang muslim berdasarkan tingkat kepemahaman diennya, sesuatu yang salah kaprah (lagi). Arti sebenarnya dari ‘ikhwan’ adalah saudara laki-laki, identik juga dengan sebutan ‘akhwat’, yaitu saudara perempuan. Yogya memang syarat dengan pengkaburan makna dan ke-eksklusifan, tapi menyenangkan dengan seperti ini. Eksklusif yang dipandang istimewa bukan underestimated . Eksklusif yang membisikkan kekuatan luar biasa untuk berubah menjadi pribadi lebih keren sesuai syari’ahNya.

10 Mei

Bahagia tak terkira…
Dimulai dari perkenalan itu dengan kubawa biodatanya, wajahnya mungil rambutnya pendek, sifatnya manja, tapi begitu mengenalnya entah ada kekuatan dari mana saya langsung menaruh rasa saying itu untukknya.

———-

Idola ; Nabi Muhammad

Tokoh Kesukaan ; harry Potter

Warna Favorit ; Pink & Hitam

Buku favorit : Supernova

Yang membuatmu bahagia : Berkumpul dengan keluarga.

——

Sebuah biodata uutukku, diserahi amanah baru di penghujung September tahun lalu. Diberi lautan mutiara aceh saja tak tertandingi dengan bahagia ini. Diberi jutaan pulsa As pun tak tertandandingi dengan bahagia ini. Diberi samudra coklat-pun tak tertandingi dengan bahagia ini. Sebuah anugerah istimewa di hari ini, tak terhingga jumlahnya.

Jilbab itu kini merekat kuat didirinya, dan busana muslimah amat pantasnya. Sayang ini, cinta ini telah ada untukmu sejak kali pertama kita bertemu. Bukan Karena apa-apa karena 4jJI semata. Cincin mingguan itu telah menyatukan kita, cincin atas dasar ukhuwah bukan kepartaian. Ukhuwah ini, sayang ini akan bersemi terus selamanya. Walau nanti kita ga satu cincin lagi, engkau tetap menggores warna kasih dalam hati.

Terimakasih Robb, Engkau memberi jalan kemudahan baginya..

Terimakasih Robb, Engkau satukan hati kami dalam keindahan tawakal kepadamu

Terimakasih Robb, Engkau pertemukan saya dengannya.

Terimakasih Robb, untuk nikmatmu yang tak terkira, saya bahagia di hari ini.

Ga nyangka 15 menit bisa nulis sepanjang ini . Memories di loker N5 UPT 1 UGM jam 12. 45 saat yang terdengar bunyi kipas angin yang memberi nuasa tersendiri di hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tulis komentar anda