welcome

Rabu, 06 Mei 2009

Propaganda Kristenisasi Tentara AS di Afghanistan

Media massa regional memberitakan kristenisasi oleh militer Amerika Serikat di Afghanistan. Disebutkan bahwa di Afghanistan banyak beredar injil dengan terjemahan bahasa Pashtu dan Dari,

yaitu dua bahasa lokal di negeri pendudukan tersebut. Mengingat militer AS tidak menguasai dua bahasa tersebut, maka jelas bahwa penyebaran terjemahan injil tersebut merupakan upaya militer AS untuk menyebarkan agama Kristen di antara warga Afghanistan khususnya para pemuda.

Padahal UUD Afghanistan melarang penyebaran agama Kristen. Hingga kini pemerintah Afghanistan belum menunjukkan reaksi apapun dalam hal ini. Namun banyak pengamat di Afghanistan yang berpendapat bahwa kristenisasi tersebut akan membuat banyak pemuda negara ini murtad dari agama Islam.

Para pengamat tersebut berpendapat bahwa maraknya propaganda budayanya yang pada intinya adalah budaya bertelanjang, merupakan upaya AS untuk mengikis keyakinan para pemuda. Militer AS berusaha mengesankan bahwa agama Kristen memiliki pandangan yang lebih terbuka dalam masalah-masalah sosial.

Dalam hal ini, mantan PM Afghanistan, Ahmad Shah Ahmad Zay menekankan bahwa kebanggaan paling utama para pemuda Afghanistan adalah keteguhan mereka terhadap agama Islam. Menurutnya, para pemuda Afghanistan tidak akan menerima agama lain kecuali Islam.

Lebih lanjut Ahmad Shah mengatakan, Undang-Undang Dasar AS juga melarang militer negara ini menyebarkan agama Kristen dalam misi mereka di luar negeri. Berbagai politisi, sosial, dan media massa regional, telah membenarkan kristenisasi oleh militer AS di Afghanistan dan penyebaran injil berbahasa Pashtu dan Dari, namun hingga kini pejabat tinggi militer AS menolak hal tersebut.

Seorang veteran militer AS, Bryan Hughes, dalam film dokumentasinya tentang kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan, menyatakan bahwa bahwa militer AS yang hadir dalam pertemuan agama yang berlangsung di pangkalan Bagram, tidak ada yang menguasai bahasa Pashtu maupun Dari, dan mereka juga tidak berniat untuk mempelajarinya.

Hughes berpendapat bahwa penyebaran injil berbahasan Pashtu dan Dari di Afghanistan adalah upaya kristenisasi dan hal ini menurutnya, kekeliru. Namun, dalam pemberitaan yang tersebar disebutkan pula bahwa Ketua Pastur Militer AS kepada para pasukan militer AS di Afghanistan mengatakan, "Kita semua adalah misionaris Kristen." Pernyataan ini menafikan klaim para perwira dan pejabat tinggi militer AS lainnya menolak upaya kristenisasi di Afghanistan.

Selama pendudukannya di Afghanistan, AS berperilaku seolah-olah berusaha melestarikan eksistensi Taliban atau jaringan teroris AlQaeda. Selain masalah keamanan dan peningkatan produksi narkoba, kini terkuak pula makar AS untuk merongrong budaya dan kepercayaan beragama masyarakat Afghanistan./Irb/sbl


dinukil dari: www.sabili.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tulis komentar anda